Nusantarachannel.co, Makassar – Sekolah Luar Biasa di Provinsi Sulawesi Selatan saat ini mengalami darurat guru.
Kekurangan guru ini sangat mengganggu proses belajar mengajar di sekolah yang membutuhkan keterampilan khusus ini.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Nusantarachannel.co, jumlah kekurangan guru SLB di Sulsel hingga Juli 2022 mencapai 409 orang terdiri dari guru kelas sebesar 207 orang, guru keterampilan 71 orang, Mulok 11 orang, Budaya 12 orang, Pendidikan Ahlak 9 orang, Bahasa Indonesia 13 orang, Bahasa Inggris 11 orang, Matematika 16 orang, olah raga 28 orang dan guru agama 31 orang.
Jumlah kekurangan guru bakal bertambah pada akhir tahun 2022 ini, karena jumlah guru yang akan pensiun pada tahun ini berjumlah 31 orang guru.
Plt Kepala Badan Kepegawaian Provinsi Sulawesi Selatan Ir. H. Imran Jauzi, M.Pd mengatakan bahwa hal ini telah dibicarakan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan terkait hal ini.
“Terkait kekurangan guru SLB ini, saya telah membicarakan hal ini kepada Kadis Pendidikan untuk membuat telaah khusus terkait kekurangan guru SLB, apalagi siswa SLB ini butuh penanganan khusus pula,” terang mantan Plt. Kadisdik Sulsel ini.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg ketika dihubungi Nusantarachannel.co, Senin, 18 Juli 2022 memberikan tiga opsi untuk menyelesaikan masalah ini
“Iye, terkait kekurangan guru SLB, kita sedang melakukan berbagai upaya: pertama, telah melakukan analisis untuk memaksimalkan distribusi guru SLB yang ada sekarang ini, hari ini sdh finalisasi. Kedua, berdasarkan hasil pemetaan distribusi ini, dilakukan perhitungan kebutuhan ril guru setiap SLB berdasarkan DKGnya untuk selanjutnya disampaikan ke BKD guna mengisi formasi yg dibutuhkan. Ketiga, untuk memenuhi kebutuhan Guru, termasuk SLB kita akan bermohon perlunya penghentian moratorium khusus untuk Guru sebagai upaya secara selektif memenuhi kebutuhan guru,” ulasnya.
“Disamping itu kita akan coba melakukan komunikasi dengan perguruan tinggi yang memiliki jurusan pendidikan luar biasa untuk memagangkan mshasiswa semester akhirnya pada SLB yang ada di Sulsel sebagai bentuk implementasi Kampus Merdeka,” tegasnya.
Discussion about this post