Nusantarachannel.co, Tempo Doloe – Balira /ba.li.ra/ ᨅᨒᨗᨑ adalah kayu panjang yang digunakan sebagai alat pemberat dan merapikan tenunan.
Walaupun fungsinya cuma merupakan salah satu alat bantu untuk menenun kain, rupanya pada masa lalu, Balira’ ternyata digunakan oleh para laskar wanita atau srikandi kerajaan Bugis – Makassar.
Selain karena dipercaya memiliki kekuatan magis untuk mengalahkan orang yang memiliki ilmu kebal, juga dipercaya dapat menangkal ilmu sihir, santet atau doti dalam bahasa Makassar.
Bahkan yang paling ditakuti oleh para pemilik ilmu-ilmu Kanuragan atau kesaktian adalah efek dari pukulan dari Balira’ itu dapat mengakibat penyakit atau kesialan yang tiada obatnya.
Menurut berbagai sumber, Balira’ ini apabila dipukulkan kepada orang yang memiliki ilmu kebal, maka seketika pemilik ilmu kebal itu langsung lemot (lumpuh) karena menurut mereka, Balira’ ini adalah pemusnah dari ilmu Kanuragan utamanya ilmu kebal.
Tak ayal, menurut mereka, orang yang memiliki ilmu kebal akan enggan bahkan kabur apabila akan berhadapan dengan orang bersenjatakan Balira’. Apalagi senjata ini dipakai oleh kaum hawa, maka menurut mereka, tiada ilmu yang akan berfungsi.
Dalam suatu wawancara, Nusantrachannel.co di salah satu daerah di kabupaten Bone, seorang ibu yang menyimpan Balira’ di rumahnya pernah disatroni maling. Karena kebetulan suami dan anak lelakinya tiada di rumah, dia kemudian bersiaga dengan memegang Balira’ itu.
Karena mengetahui di rumah tersebut tiada lelaki, cuma ibu itu dan anak wanitanya, maling itu memaksa masuk dengan mendobrak pintu depan rumahnya.
Dia kemudian dengan senjata Balira’ ditangannya kemudian berteriak bahwa saat ini dia memegang Balira’ dan siap menghantamkannya apabila maling tersebut memaksa masuk.
Tak dinyana, maling itu kemudian mengurungkan niatnya untuk masuk dan meninggalkan rumah calon korbannya tanpa mengambil apapun di rumah tersebut.
Selain itu, di masa lalu, laskar wanita kerajaan Gowa yang dipimpin oleh putri Sultan Hasanuddin, I Fatima Daengta Kontu juga bersenjatakan Balira’ untuk melawan para penjajah.
Bahkan juga, hanya dengan bersenjatakan balira, I Mulli Daeng Masayang bangkit menuju medan tempur menegakkan kehormatan sang suami I Maddi Daeng Rimakka.
Senjata kaum hawa kerajaan Bugis – Makassar hingga kini masih ada yang melestarikannya, salah satunya dengan kembali menggalang Laskar Balira’ Kerajaan Gowa untuk mengupas sejarah perjuangan para srikandi-srikandi kerajaan Gowa.
Baca juga : Balira’, Alat Tenun Berkekuatan Mistis Senjata Andalan Srikandi Gowa
Discussion about this post