NusantaraChannel.co – Bulu kemaluan atau pubic hair ternyata memiliki banyak manfaat, tetapi banyak orang yang selalu berusaha untuk mencukur bulu kemaluannya.
“Bulu kemaluan memberikan penghalang dan pelindung bagi tubuh kita,” kata Jessica Shepherd, MD, seorang ahli bedah ginekologi di Baylor University Medical Center.
“Bulu kemaluan membantu menangkis bakteri dan patogen yang tidak diinginkan memasuki area vagina. Selain itu, bulu kemaluan juga bisa mencegah terkena infeksi jamur, vaginitis, dan infeksi saluran kemih.”
Dan berikut-berikut ini fakta mengenai bulu kemaluan dinukil dari Health:
1. Bulu kemaluan sudah ada sejak lahir
Manusia memiliki bulu kemaluan sejak kecil, hanya dengan nama yang berbeda. “Rambut vellus sangat pendek, ringan, merupakan rambut halus yang menutupi kulit di tubuh,” kata kata Sherry Ross, MD, seorang ob-gyn.
Semua anak memilikinya meskipun kita tidak dapat benar-benar melihatnya. “Jenis rambut ini berguna untuk melindungi kulit dan menjaga tubuh tetap hangat,” jelasnya.
“Selama masa pubertas, rambut terminal atau rambut yang lebih tebal dan lebih gelap yang tumbuh di area kemaluan, di kepala, di bawah lengan, dan di wajah mulai tumbuh,” tambah Dr Ross.
2. Tidak akan tumbuh lebih tebal setelah dicukur
Banyak orang yang percaya bahwa jika mencukur bulu kemaluan, akan membuatnya tumbuh lebih tebal. Padahal yang sebenarnya terjadi tidaklah seperti itu. “Karena bulu atau rambut dipotong, maka akan menyebabkan bulu baru tumbuh yang terlihat seakan-akan lebih tebal,” ujar Dr Shepherd.
3. Akan menipis seiring bertambahnya usia
“Rambut kemaluan biasanya tumbuh dengan kecepatan tetap rata-rata 0,5 milimeter per hari,” kata Dr Shepherd. Tapi seiring berjalannya waktu, tingkat pertumbuhan ini berubah. “Sama seperti rambut lain di tubuh kita, rambut kemaluan akan mulai menipis karena adanya perubahan hormon berkaitan dengan usia seperti menopause, “katanya.
4. Dengan mencukurnya tidak berarti lebih bersih
Menurut hasil survei yang dipublikasikan di JAMA Dermatology sebanyak 83 persen wanita mencukur bulu kemaluan, dan sebanyak 60 persen melakukannya karena alasan kebersihan. “Tidak ada perbedaan dalam kebersihan ketika seseorang bercukur atau tidak,” kata Dr Shepherd.
“Dengan tidak mencukurnya, mungkin lebih sulit untuk menjaga area tersebut tetap kering dan bebas dari keringat, yang dapat menyebabkan bau,” tambah Dr Shepherd.
Tetapi ketika mencukur bulu kemaluan dapat menghilangkan penghalang terhadap bakteri, yang dapat membuat kulit bersentuhan dengan beberapa mikroorganisme yang tidak sehat. (Medcom)
Discussion about this post