Nusantarachannel.co, Makassar – Menjadi janda itu bukanlah sebuah pilihan atau keinginan seorang perempuan yang sudah berstatus sebagai seorang istri akan tetapi itu merupakan ketentuan yang tidak mungkin dihindari oleh siapapun.
Status ini kerap mendapat stigma negatif di masyarakat yang tidak seharusnya untuk diucapkan apalagi untuk menjadi bahan pembicaraan ataupun candaan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Forum Janda Inspiratif (FORJI) Rahman Rumaday atau kerap disapa Bang Maman di Kafe Baca pada Jumat 24 Juni 2022.
Menurutnya, tidak ada wanita di manapun di dunia ini yang ingin menyandang status ini.
“Jadi intinya, perempuan mana yang sudah menikah lalu dia memilih untuk menjadi janda saya pikir tidak ada kami selaku Dewan Pembina di Forum Janda Inspiratif, tidak menemukan hal tersebut, yang ada adalah bahwa semua sudah menjadi ketentuan dari sang maha kehendak, Allah SWT oleh karena itu mari kita menjadi orang bijak dalam melihat, menilai sesuatu yang sudah menjadi ketentuan sang pencipta apa yang salah menurut kita belum tentu salah dihadapan Allah boleh jadi itu benar di mata Allah,” ucapnya.
“Justru banyak hal positif bahkan menginspirasi dari teman-teman yang ditinggal pergi oleh pasangannya, baik itu ditinggal mati maupun ditinggal hidup. Teman-teman ini menjadi fighter sejati mandiri, ada yang menjadi jiwa sosial sejati yang tidak bisa diam ketika orang kesusahan mereka menjadi garda kemanusiaan bahkan ada yang membuka lapangan kerja dari usaha yang dirintis,” tambahnya
“Saya sendiri banyak mendapat inspirasi dari teman-teman ini bahwa dengan statusnya dia menjadi orang yang benar-benar bertanggungjawab atas dirinya sendiri, keluarganya dan orang lainpun ikut merasakan manfaat darinya atas kemandirian ekonomi yang dimiliki,” tutupnya.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan 23 Juni sebagai Hari Janda Internasional sejak tahun 2011. Beberapa wanita di seluruh dunia setelah kehilangan pasangan hidupnya menghadapi tantangan dan perjuangan jangka panjang untuk kebutuhan dasar, hak dan martabat mereka.
Mengutip Republic World, 22 Juni 2020, Hari Janda Internasional bertujuan untuk mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan yang dihadapi oleh jutaan janda dan tanggungan mereka di banyak negara.
Hari Janda Internasional diprakarsai oleh The Loomba Foundation, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di London, Inggris Raya, dan diluncurkan di House of Lords di London pada 26 Mei 2005.
Loomba Foundation kemudian memimpin program kampanye global untuk pengakuan PBB selama lima tahun. Mereka berhasil ketika pada 2010, PBB dalam keputusan bulat, mengadopsi Hari Janda Internasional sebagai hari aksi global tahunan oleh Majelis Umum PBB. (sumber: https://www.kompas.com/)
Discussion about this post