Nusantarachannel.co, Makassar – Dewan Masjid Indonesia (DMI) kota Makassar pada 6 Juni 2022 telah mengadakan Musda DMI bertempat di rumah jabatan Walikota Makassar. Oleh Ketua Umum Wilayah DMI Mayjen (Pur.) H.M. Amin Syam meminta pada saya sebagai koordinator kota Makassar untuk mengawal Musda itu agar berjalan dengan baik, tertib, dan aman.
Alhamdulillah, berkat bantuan banyak teman Musda itu berjalan terkendali dari awal pembukaan sampai akhir penutupan sesuai yang diinginkan. Musda ini mencari seorang figur dalam mengurus “Rumah Allah”. Berbeda dalam memilih pemimpin di lembaga lain, apalagi di dunia politik. Menunjuk iman masjid, misalnya, umumnya saling dorong untuk mencari yang terbaik bacaannya. Sedang mencari pemimpin di dunia politik semua merasa “bisa” dengan prinsif, “Jika Anda bisa jadi ketua, saya pun bisa.”
Itulah inti sambutan saya dalam pembukaan musda serta menghimbau agar semua menjadikan Kota Makassar sebagai teladan bagi daerah-daerah lain dan tetap menjadikan AD dan ART sebagai referensi utama dan masjid sebagai pusat pembinaan ukhuwah. Dalam hubungan ini Nabi saw. bisa jadi uswatun hasanah, yaitu di awal hijrah, menjadikan Masjid Madinah sebagai pusat pembinaan ukhuwah islamiah.
Dalam perjalanan musda berujung pada dua orang kandidat yang masing-masing memiliki visi-misi yang excellent. Pada akhirnya, banyak teman meminta untuk sidang diskors dengan mempertemukan kedua kandidat untuk melakukan lobi. Siapa tahu di antara kandidat ada yang ingin menarapkan Demokrasi Pancasila, yaitu dengan musyawarah mufakat, sehingga tidak ada sedikit pun tercederai. Sebaliknya keduanya terakomodasi. Saya dan teman-teman mempertemukan mereka dan memberikan pengantar singkat kepada kedua kandidat. Saya yakinkan bahwa keduanya adalah saudara dan mujahid terbaik. Wakil wilayah tidak membedaka dan tidak akan memihak sedikit pun kepada salah seorang kandidat. Walau demikian visi-misi kandidat pertama lebih prefer dan kandidat kedua juga menyatakan siap mengakoodir visi-misi kandidat kedua seandainya ia terpilih. Saya juga mengingatkan bahwa pada akhirnya perhelatan ini, pasti hanya satu yang terpilih sebagai pemimpin. Untuk itu, jika ada di antara kalian yang memiliki kebesaran hati tanpa melewati pemungutan suara melainkan melalui metode langsung musyawah mufakat. Metode demikian juga adalah bagian dari demokrasi.
Setelah itu saya mempersilahkan yang hadir bicara, baik pimpinan wilayah, OC dan SC, terutama kedua kandidadat. Semua bicara termasuk kedua kandidat. Tak pernah disangka, tanpa ada sedikit pun tekanan dari walayah, salah seorang kandidat memperlihatkan “kebesaran hati” dengan tulus menyerahkan hak suaranya, tentu saja sekaligus mohon visi-misinya diakomodir, sedang kandidat kedua siap menjalankan tugas visi-misi kandidat pertama.
Dalam sambutan singkat, saya berkata sungguh sangat suprise, peristiwa yang baru saja terjadi telah berlangsung dengan penuh muru’ah dan kehormatan, tidak ada satu pun merasa kalah bahkan keduanya keluar sebagai pemenang, karena keduanya bernama yang sama, “Yunus”. Hal ini disebabkan karena ada kandidat memiliki kebesaran hati, terutama yang menyerahkan haknya. Peristiwa yang baru saja terjadi pada era Orde Baru disebut sebagai demokrasi Khas Indonesia, yang disebut Demokrasi Pancasila, yaitu “lewat mekanisme musyawarah mufakat.” Saya pun sadar, andai pun dilakukan pemungutan suara juga merupakan sebuah demokrasi yang sah.
Perkenankan saya mengucapkan selamat kepada Drs. M. Yunus Hj. telah mendapatkan amanah sebagai Ketua DMI kota Makassar lewat Demokrasi Khas Indonesia, yaitu musyawarah mufakat. Selamat pula pada H. Andi Yunus, S.E, M.Si. yang dengan tulus dan penuh Kebesaran Jiwa rela menyerahkan haknya demi ukhuwah islamiah. Dalam masyarakat yang semakin egois sudah langka ditemukan orang yang memiliki sifat seperti itu. Karena itu saya yang hadir saat itu menjadi saksi mata bahwa banyak peserta yang menaruh empati atas kebesaran hati Bapak. Saya yakin H. Andi Yunus, S.E. M.SI. Allah swt. akan menyiapkan tempat yang lebih baik.
Akhirnya, saya pun berharap agar musda DMI Kota Makassar bisa jadi panutan pada daerah-daerah di Sulawesi Selatan yang sedang mempersiapkan perhelatan yang sama, yaitu bisa berjalan tertib, aman, dan menjadikan AD/ART sebagai pedoman. Inilah harapan Ketua Umum Wilayah DMI Sulawesi Selatan, Bapak Mayjen TNI (Pur.) H.M. Amin Syam yang dipesankan pada saya agar disampaikan pada para peserta musda.
Wasalam,
Makassar, 9 Juni 2022
Discussion about this post