Nusantarachannel.co, Tempo Doeloe – Opu Daeng Risadju lahir di Palopo pada tahun 1880 M dengan nama asli Famajjah. Dia adalah putri Opu Daeng Mawellu dan Muhammad Abdullah to Barengseng. Sebagaimana dijelaskan dalam buku Opu Daeng Risaju Pahlawan Nasional Wanita dari Sulawesi Selatan, gelar Opu melambangkan gelar kebangsawanan Kerajaan Luwu. Karena Opu Daeng Mawellu yang merupakan ibu dari Famajjah, mempunyai darah kebangsawanan. Dia masih keturunan langsung atau cicit Raja Bone XXII La Temmasonge Matimoeri Malimongeng, yang memerintah tahun 1749-1775 M.
Perjuangan mengusir penjajah dari tanah Luwu Indonesia, dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan telah melahirkan banyak pejuang dari seluruh pelosok tanah air. Baik dari kaum laki-laki maupun perempuan. Salah satu pejuang perempuan yang tidak begitu banyak dikenal, namun perjuangannya mengusir penjajah dari Luwu Sulawesi Selatan sangat menakjubkan adalah sosok muslimah bernama Opu Daeng Risadju.
Opu Daeng Risadju lahir di tengah keluarga yang sarat dengan nilai-nilai Islam. Sejak kecil dia sudah dibekali pendidikan ajaran Islam berbarengan pendidikan adat istiadat dan tradisi kerajaan Luwu. Masa kecilnya pun banyak dihabiskan untuk belajar mengaji Al-Qur’an, belajar tentang pendidikan adat istiadat tanah Luwu, belajar ilmu fiqih, nahwu, sharaf dan balaghah dari beberapa guru agama dan Kiai Luwu, di Sabang Paru.
Sosok perempuan satu ini memang tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah formal. Tetapi, dia banyak mendapatkan pembelajaran akhlak, kepemimpinan dan cara memerintah masyarakat. Sebab sebagai keturunan bangsawan, Opu Daeng Risadju dituntut untuk selalu menunjukan keluhuran budi terhadap sesama.
Meskipun tidak pernah mengeyam pendidikan umum, Opu Daeng Risadju memiliki keinginan tinggi untuk bisa membaca dan menulis. Dia kemudian belajar membaca, dan menulis kepada saudaranya yang pernah belajar di sekolah formal, yaitu Mudehang.
Setelah beranjak dewasa, Opu Daeng Risadju dinikahkan dengan ulama dari Bone bernama Haji Muhammad Daud. Pernikahan inilah yang kemudian membawanya terjun dalam kancah perjuangan dan pergerakan politik mengusir penjajah Belanda yang mengakibatkannya keluar masuk penjara berkali-kali.
Lanjut ke Muslimah yang Bergerilya…
Discussion about this post