REKONSTRUKSI PALU SIDANG
Oleh : Mahrus Andis
Suatu siang
di ruang pengadilan
Gerah merayap di balik dinding
Tegang memompa detak jantung
Di hadapan meja wajah-wajah penuh mengangkang
Bulir-bulir peluh
Bingung
Meresap ke dalam otak
Menjawab pertanyaan Menggelinding dari mulut hakim ketua:
“nama ? ”
“palu sidang !”
“pekerjaan ?”
“memalu !”
“agama ?”
“kemunafikan !”
“alamat ?”
“di setiap ketukan !”
“siap disumpah ?”
” ?!$=×%”
Palu sidang bergetar
Detak jantung tergugat
Burung garuda melebarkan sayap di langit kemerdekaan
Pun
Tampak kebingungan
“Siapa yang salah?” tanya hakim ketua
Tak ada jawaban
Semua diam
Seluruh membeku
Hadirin merundukkan kepala
Gumpalan salju memasung ruangan
Tiba-tiba saja
Palu sidang berdiri tegak
Suaranya lantang berteriak:
“Hentikan
pertunjukan !
Ini komedi yang tak
berketuhanan
Temukan kembali
puisi nurani
Belajar yang benar
tentang diksi
kejujuran !” seru palu sidang seraya memukulkan kepalanya ke dinding-dinding berlumut.
Mks, 1 September 2022
Discussion about this post