Nusantarachannel.co – Reog warisan budaya Indonesia diklaim negara jiran Malaysia.
Hal ini kembali mencuat setelah seniman dan Bupati Ponorogo yang dianggap sebagai asal dari budaya Reog mengaku kecewa kepada Mendikbud Dikti Nadiem Makarim karena tidak mengusulkan Reog ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia.
Menurut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko ketika diwawancarai oleh TV One merasa kecewa kepada Nadiem karena tidak mengusulkan Reog ke UNESCO.
Sugiri juga mengaku kecewa karena mendahulukan Jamu untuk diusulkan ke UNESCO. Imbasnya, Malaysia mengklaim bahwa Reog merupakan warisan budaya mereka dan telah mengusulkan ke UNESCO.
“Mas Menteri Nadiem Makarim harus transparan terkait pengusulan ini ke UNESCO, karena Reog ini sudah terancam punah. Apalagi saat pandemi, para seniman tidak pernah lagi tampil sehingga Reog akan terancam punah. Apalagi saat ini Reog diklaim negara lain,” ungkapnya kecewa ketika diwawancarai TV One, Minggu (10/4/2022).
Akibat klaim dari Malaysia ini, sejumlah seniman Reog di Madiun dan Kotawaringin Kalimantan Tengah melakukan aksi solidaritas.
Di Madiun, 50 Paguyuban Seni Reog melakukan aksi solidaritas demikian pula di Kotawaringin juga melakukan aksi serupa dengan menampilkan atraksi Reog.
Salah satu tokoh Reog Purnomo yang berhasil diwawancarai media dengan terisak menyampaikan kekecewaannya terkait Reog yang diklaim oleh Malaysia.
Dia menjelaskan bahwa Reog itu lahir di rahimnya Ponorogo, tepatnya di daerah Bantar Angin, Kecamatan Sumoroto Kabupaten Ponorogo.
Purnomo juga dengan kesedihannya meminta kepada Nadiem Makarim dan Ketua DPR Puan Maharani.
“Mbak Puan, tolong kami para seniman Reog agar bisa berkebudayaan, jangan sampai Reog dimiliki negara lain,” ucapnya menangis.
Sementara itu, Tenaga Ahli KSP Nuraini menyampaikan hal terkait Reog, bahwa pengajuan ke UNESCO sudah sejak tahun 2018.
Pengajuan ini butuh verifikasi terkait sejarah dan asal budaya, lanjut Nuraini. Jadi agak panjang prosesnya.
“Ini jadi pelecut agar pemerintah dapat bergerak cepat untuk memproses Reog di UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia,” tutupnya.
Discussion about this post